Spiritual dan sufi |
Di segenap penjuru dunia Islam benang merah antara jalan mistik dan ekspresi - ekspresi utama musik klasik; musik ini telah menunjukkan dirinya mampu, sebagaimana dinyatakan Ikhwan Al-Shafa', tidak hanya dalam membangkitkan emosi estetik (tharab) tetapi juga membawa jiwa berkomunikasi dengan realitas - realitas spiritual. Pembedaan antara musik sakral, yang dimaksudkan untuk penyembahan dan musik profan, sering dihapus, sementara musik 'untuk hiburan' dengan unsur pokoknyayang tidak terpisahkan adalah melagukan syair, dipakai dalam kelompok-kelompok literer dan artistik juga kelompok - kelompok mistis. karena adanya beragam tingkatan interpretasi yang dipakai oleh sebagian besar komposisi puisi timur dengan bahasa alegoris dan metaforisnya, banyak musikus sufi tidak ragu, mengikuti contoh para qawwals India dalam menyanyikan Ghazal, untuk memperkenalkan puisi 'profan' dalam konser mereka yang mereka beri gaung supranatural. Sebaliknya para musikus dengan panggilan mistik tertentu menghargai kalau bukan karena kedalaman simbolismenya, setidaknya karena kekuatan membangkitkan mereka dan keindahan formalnya karya karya syair sufi seperti Ta'iyah dan Khamriyyah dari seorang mesir, 'Umar ibn Al-Faridh, dalam bahasa Arab petikan - petikan dari diwan karya Hafiz, atau Jami' atau Rumi dalam bahasa Persia. atau karya Yunus Emre dan Ismail Hakki dalam bahasa Turki. Dengan demikian napas spiritualitasnya dengan alat musik dihembuskan kedalam istana bangsawan dan tempat - tempat suci negara. asosiasi antara kelompok-kelompok sufi dan musikus klasik merupakan karakter semi permanen dari masyarakat islam, dan ini berlanjut hingga kini. pentingnya hal ini mungkin bisa diilustrasikan dengan beberapa contoh yangf diambil dari wilayah-wilayah budaya besar dari Dunia Islam.
0 comments:
Posting Komentar