Sehari sebelumnya, tepatnya sore selepas maghrib pada 24, februari 2010 sempat mempunyai pemikiran - pemikiran yang cupet, ruwet dan dangkal pokoknya apes banget dah, dan sempat pengen meluapkannya dalam tulisan tapi setelah kupikir lagi, ada sesuatu hal yang lebih baik yang bisa di kemukakan, judul postingan yang sangar, dan kata kata membendung benci, melepas dendam dan sakit hati sudah tidak asyik lagi untuk dinikmati.
Foto disamping adalah sebuah moment yang tepat 2 tahun lalu, acara dimulai dengan pembacaan simtud duror oleh jam'iyah ponpes Dar Ihsan Kutorejo Tuban dan dilanjutkan pembacaan rotibul haddad oleh ustadz badrul djamal imamul mutaqin ontokusumo dan seterusnya hingga mauidhoh hasanah oleh habib alwi asyegaf dari kutorejo tuban. greatest moment memang dikala segalanya terasa lebih mudah dan indah tak sesulit dan sepahit sekarang loh kok?? enggak usah bahas itu deh....
Di mesjid nanti malam rame nih acara muludan, menyambut kelahiran nabi muhammad, kayaknya sepahit apapun keadaan tuh harusnya disyukuri, harusnya, tapi menjadi seorang ahli syukur tuh susah.... nggak gampang makanya banyak yang terjerumus karena kufur nikmat.
dan kuncinya adalah dengan meneladani sikap nabi, karena memang beliau insan yang utama, untuk menjadi teladan bagi seluruh umat.
0 comments:
Posting Komentar