Ingat

Memang bila pikiran sedang tidak karuan, apa saja bisa temangsang (terperangkap) di dalamnya, sepotong gambar bisa membangkitkan ingatan, sepatah kata bisa melontarkan ingatan kembali keatas, ke alam pikiran, bahkan suara cuit cuit gremeng - gremeng (sayup sayup) kadang kadang menghebat dan bisa menimbulkan ingatan yang kuat, itulah manusia yang dianugerahi tuhan sensor sensitivitas yang kuat.

" Seperti saat momen lebaran datang, ingatan kecil dan aneh muncul dikepalaku ialah tentang sepasang petani tua yang miskin, sungguh bahkan untuk berlebaran besok mereka tidak punya apa apa kecuali berharap selusin caping bambu hasil kreasi pak tani tua bila laku dapatlah kiranya untuk membeli kue kue dalam toples sebagai penghias meja, maka dijajakanlah dari pagi hingga petang barangkali laku barang sebuah atau dua buah, namun hingga maghrib, tiba caping caping itu tak sebiji pun diminati oleh penduduk yang lebih memilih topi koboi atau kopiah soekarno barangkali, pak tua pulang dengan perasaan yang aku tidak tahu persis apa yang dipikirkannya, ditengah perjalanan ia dihadang hujan deras, jalan yang ia lewati pulang memang berada diantara sawah sawah dan padi yang menguning siap panen. 

Lazimnya menjelang panen, para petani memasang orang orangan sawah untuk menghalau burung burung pipit yang senang mencuri padi padi mereka, entah apa yang dipikirkan pak tani tua itu, sangat aneh ternyata caping caping yang tidak laku tadi dipasangkan di kepala orang orangan sawah sambil berkata, pakailah ini nak, biar tidak kehujanan. entahlah logikaku juga sulit mencerna dengan apa yang dikerjakan pak tua itu, beberapa saat kemudian pulanglah ia basah kuyup dan menggigil, sesampainya dirumah disambut dengan tatapan mata istrinya lesu yang lapar dan bergumam sangat pelan dan hampir tak terdengar "laku berapa pak?" "tak sebijipun, mak" sahutnya, "lalu dikemankan topi topi bambu itu pak?" tanya istrinya, lagi "kupakaikan pada orang orangan sawah yang kehujanan" jawabnya. setelah itu aku tak ingat lagi respon istrinya.

Keesokan harinya subuh subuh terdengar sayup sayup takbir berkumandang dari masjid dan surau, istri petani membuka pintu rumah dan alangkah kagetnya didepan pintu ia melihat beraneka kue lebaran dan makanan seperti apem, sandulok, limpang limpung berjejer jejer tepat didepan pintu yang dibawa oleh orang orangan sawah yang memakai caping dikepala, akhirnya berlebaranlah sepasang petani miskin itu dengan meja meja yang tidak kosong lagi sekarang penuh oleh toples berisi kue kue."

 Itu adalah sepenggal kisah dari sebuah buku yang pernah aku baca waktu masih kelas 4 SD buku itu aku ambil dari perpustakaan Sekolah Dasar Negeri Merkawang II, saya ingat jelas perpustakaan sekolah yang sangat tidak terawat buku buku berserakan dimakan ngengat dan meja meja yang berdebu tebal, menandakan perpustakaan itu tidak pernah dikunjungi.

Aku merasa, mudah sekali mengingat hal hal kecil, termasuk sesuatu hal kecil yang dapat membuatku mengibas ngibaskan ekor dan membuat dada menjadi panas dan marah (soal asmara), atau soal cerita cerita yang membosankan tentang perasaan lapar dan tertekan semasa kuliah dulu, atau kadang kadang kelakuan konyol masa kanak kanak jauh diwaktu lampau seperti membakar gembili (sejenis ubi) dan berkemah dibelakang rumah dengan tenda yang tambal tambal, atau kegiatan menabuh umplung (kaleng) diatas pohon sawo yang beberapa hari kemudian beredar kabar dikalangan anak anak kecil bahwa umplung yang kami pasang diatas pohon sawo ikut ditabuh juga oleh gendruwo pada malam harinya.

Berbagai ingatan itu,... aku ingin menulisnya lagi besuk, atau mengenangnya sendiri di teras rumah sambil menikmati teh atau denganmu sambil berbincang tentang hari depan yaang tengah kita rancang.

Ingat 2012-08-23T22:19:00+07:00 Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Abdul Muta'ali