Tomcat adalah serangga sejenis semut, yang memiliki kadar racun berupa cairan paederin yang terkandung di dalam tubuh atau perutnya, cairan ini mengakibatkan kulit melepuh, dan dapat menyebabkan sel kulit mati.
Untuk pertolongan pertama jika kulit terkena racun Tomcat, cuci kulit dengan sabun dan alirkan air kalau air tidak ada gunakan air liur kita. Karena air liur mengandung basa meskipun tidak terlalu tinggi seperti sabun.
Selain menggunakan sabun, luka akibat racun Tomcat juga dapat dikompres menggunakan air dingin atau es. Hal itu dimaksudkan untuk mencegah penyebaran racun melalui pembuluh darah. Teorinya dalam keadaan dingin pembuluh darah akan menyempit sehingga akan memperlambat penyebaran racun.
Jika terkena cairan Tomcat, maka kulit yang terkena juga tidak boleh digosok karena akan mempercepat penyebaran racun ke anggota tubuh lainnya, Kulit ditempeli Tomcat, warga juga diminta tidak memecahkannya atau mematikannya di atas kulit, tetapi dibuang menggunakan kertas atau ditiup sampai Tomcat itu pergi. Yang berbahaya itu bukan gigitannya tapi cairan di tubuhnya. Kalau Tomcat itu pecah di lantai, segera bersihkan agar tidak mengenai yang lain. Karena paederin itu menguapnya lama.
Efek dari racun paederin kata dia dapat menimbulkan rasa panas, nyeri ringan dan kadang diikuti rasa gatal-gatal. Setelah 12 jam kulit yang terkena racun akan mati dan akan timbul gelembung berisi nanah. Untuk luka ringan akibat paederin korban bisa mengoleskan salep jenis steroid (mereknya macam-macam). Salep jenis ini bisa dibeli di dapatkan di puskesmas atau apotek.
Petani sebenarnya sudah 'familiar' dengan Tomcat dan tidak pernah ada masalah karena tidak memukulnya. Serangga itu tidak merugikan, tetapi justru membantu petani dalam mengendalikan hama wereng, Untuk pengendalian Tomcat bisa dilakukan dengan menggunakan jebakan lampu. Jika sudah banyak yang tertangkap selanjutnya dilepas di sawah atau kebun untuk penyeimbang alam.
0 comments:
Posting Komentar