Sekiranaya masa kolonial telah berlalu lebih dari setengah abad yang lalu, dan disebuah tempat di salah satu sudut bumi manusia, masih juga seorang manusia menghuni sebuah gubuk tak lebih baik dari kandang kandang sapi pak bupati yang kabarnya memiliki peternakan besar itu, sangat terlalu hina bila berada di pinggir rumah mantan ibu bupati, bila boleh saya deskripsikan dengan sebaik yang saya bisa adalah begini, dinding depan terbuat dari triplek yang telah mengelupas karena usia yang sudah lapuk, entah sudah berpuluh tahun sejak rumah itu berdiri, disisi kiri kanan dan belakang dindingnya terbuat dari "gedek" bambu anyaman yang setiap saat angin bebas mengembara didalam rumah tersebut, warna nya kuning busuk mengerak hampir menyerupai warna taek, lantainya tanah merah yang menjadi satu satunya keacuhan bagi satu satunya penghuni rumah, sebab bila ingin meludah mereka tak perlu keluar rumah dan mencari tempat yang tidak bisa mengotori ubinnya. rumah yang hanya berisi satu kamar tidur dan sebuah ruang sedikit luas yang tak bisa disebut ruang tamu , kasur yang buruk dan sebuah bantal lusuh menjamur terlentang pasrah di ambin yang setiap hari dikelosoti satu satunya penghuni rumah tersebut, perabot rumah satu satunya hanya lemari yang kacanya sudah pecah berdiri timpang menyambut setiap tamu yang enggan masuk kerumah itu. Atap? tak lebih baik dari bagian rumah lainnya, di berbagai belahan atap genting yang sudah retak retak sangat menyusahkan bila musim hujan, ambin satu satunya diruang depan biasanya bergesar geser menyingkiri terocohan air hujan, hingga terkadang terpojok dan tak bisa menghindar lagi, MCK? iya, mandi cuci kakus, mungkin penghuninya tidak akan pernah mau tahu apa itu MCK dan kepanjangannya, saya-pun tidak menemukan itu di salah satu bagian rumahnya. Bila malam hari tiba, matahari bersungut sungut meninggalkan bumi, masih beruntung ada tetangga baik yang memberi aliran listrik, sedikit terang kini memihaknya, ya meski barang sedikit.
Entahlah, dunia ini memang terkadang selalu menyisakan ruang bagi orang orang yang menderita dan kekurangan.
0 comments:
Posting Komentar